Rabu, 27 Mei 2009
Jumat, 15 Mei 2009
PAMERAN
BIOKARYA
Nama : Aning
Judul : “Ibu Tua Semangat Muda”
Ukuran : 100 x 120 Cm
Media : Acryl On Canvas
Tahun : 2007
Konsep
Realitas seorang ibu merupakan contoh konkrit dalam perannya sebagai ibu rumah tangga, pengasuh, pendidik, bahkan di era kini seorang ibu turut serta membantu suami mencari nafkah hidup. Semangat muda dan spiritualitas beliau tertanam kuat dalam kesehariannya dengan perasaan bahagia dan ikhlas.
Ingin belajar lebig jauh dan mendalam, dapat dilihat di website berikut:
http://images.google.co.id/images?hl=id&q=ekspresi%20wajah&um=1&ie=UTF-8&sa=N&tab=wi
http://www.animecreative.com/sketwajah.htm
PAMERAN SENI RUPA “ CILIK NYELEKIT “
ANING HARINI
“ BLUP-BLUP “
35 Buah Karya @ ukuran 9 X 5,5 Cm
Tinta Bak China, Cat air di atas Kertas
Tahun Pembuatan 2006
“ BLUP-BLUP “
35 Buah Karya @ ukuran 9 X 5,5 Cm
Tinta Bak China, Cat air di atas Kertas
Tahun Pembuatan 2006
Konsep dan Penjelasan Karya
Teringat karya sastra penyair fahmi faqih yang isinya, “Plung, adakah yang mampu untuk menterjemahkannya?”, demikian pula dengan judul karya ini “Blup-blup”. Dunia air berikut para penghuninya memang menarik untuk dicermati. Beberapa karakter air adalah menghanyutkan, mengalir atau diam ketika ditampung dalam sebuah wadah, menciptakan oksigen bagi para makhluk hidup. Kemudian para penghuninya yang saling sinerji dengan realita air menciptakan gelembung-gelembung, “berbicarakah mereka? atau mereka hanya sekedar bernafas?”.
Realita saat ini, tidak sedikit air yang tercemar, terkontaminasi oleh limbah beracun industri. Dimana imajinasi – membaca - akan kehidupan air pun mengalir dengan liar. Diri membayangkan bentuk ikan yang berevolusi menjadi mutans, mengajak pembacanya untuk turut serta memikirkan realita air yang tidak terruwat dengan baik.
Bersama dengan karakter air dan para penghuninya, mereka memberikan tanda-tanda yang unik untuk diterjemahkan ke dalam bahasa seni rupa. Dimana bahasa seni rupa pun merupakan salah satu bahasa ungkap yang cukup luas untuk diterjemahkan. Betapa gelapnya realita air yang tercemar, namun para ikan tetap hidup bahagia walaupun mereka harus berevolusi menjadi mutans. “Blup-blup” menandakan adanya kehidupan bagi mereka yang terus bersinerji dan berusaha untuk hidup.
Teringat karya sastra penyair fahmi faqih yang isinya, “Plung, adakah yang mampu untuk menterjemahkannya?”, demikian pula dengan judul karya ini “Blup-blup”. Dunia air berikut para penghuninya memang menarik untuk dicermati. Beberapa karakter air adalah menghanyutkan, mengalir atau diam ketika ditampung dalam sebuah wadah, menciptakan oksigen bagi para makhluk hidup. Kemudian para penghuninya yang saling sinerji dengan realita air menciptakan gelembung-gelembung, “berbicarakah mereka? atau mereka hanya sekedar bernafas?”.
Realita saat ini, tidak sedikit air yang tercemar, terkontaminasi oleh limbah beracun industri. Dimana imajinasi – membaca - akan kehidupan air pun mengalir dengan liar. Diri membayangkan bentuk ikan yang berevolusi menjadi mutans, mengajak pembacanya untuk turut serta memikirkan realita air yang tidak terruwat dengan baik.
Bersama dengan karakter air dan para penghuninya, mereka memberikan tanda-tanda yang unik untuk diterjemahkan ke dalam bahasa seni rupa. Dimana bahasa seni rupa pun merupakan salah satu bahasa ungkap yang cukup luas untuk diterjemahkan. Betapa gelapnya realita air yang tercemar, namun para ikan tetap hidup bahagia walaupun mereka harus berevolusi menjadi mutans. “Blup-blup” menandakan adanya kehidupan bagi mereka yang terus bersinerji dan berusaha untuk hidup.
Langganan:
Postingan (Atom)